Sisi Gelap Screen: Blunder Offensive Foul Saat Blok Tanpa Bola
Screen atau blok tanpa bola adalah manuver taktis yang sangat penting dalam bola basket. Fungsinya adalah menciptakan ruang bagi rekan setim yang sedang membawa bola (ball handler) atau akan menerima bola. Namun, jika dilakukan secara tidak sah, screen yang seharusnya membantu serangan justru dapat menjadi bumerang yang berujung pada Blunder Offensive Foul—salah satu turnover paling merugikan dalam permainan. Blunder Offensive Foul ini terjadi ketika pemain penyerang yang melakukan screen bergerak atau tidak memberikan cukup ruang kepada pemain bertahan yang sedang bergerak untuk menghindari kontak. Pelanggaran ini, yang dikenal sebagai Illegal Screen, langsung menghentikan momentum serangan dan memberikan penguasaan bola kepada tim lawan.
Untuk memahami Blunder Offensive Foul ini, kita harus melihat aturan inti screening: pemain yang melakukan blok harus berdiri diam (set position) dengan kedua kaki rata di lantai saat kontak terjadi. Kegagalan untuk menetapkan posisi yang sah, atau bergerak saat pemain bertahan mencoba melewati blok, adalah penyebab utama Illegal Screen. Dalam analisis yang dilakukan oleh Komite Analisis Pelanggaran Teknis pada musim 2024, ditemukan bahwa Power Forward dan Center (pemain yang paling sering melakukan screen) cenderung melakukan Illegal Screen sebesar 55% karena mereka gagal menetapkan posisi yang sah di tengah kecepatan gerakan lawan.
Mengatasi Blunder Offensive Foul ini memerlukan pelatihan kesadaran spasial dan disiplin tubuh yang tinggi. Pelatih Khusus Big Man Tim Basket Elang, Coach Rasyid Abidin, M.Or., menerapkan latihan Setting Screen Drill setiap hari Kamis sore selama 45 menit. Latihan ini berfokus pada teknik menempatkan kaki dan bahu di depan pemain bertahan, dan yang terpenting, menjaga posisi fixed sebelum kontak terjadi. Beliau mencatat bahwa screener harus memberikan minimal satu langkah normal ruang bagi pemain bertahan yang berjalan mundur dan dua langkah ruang bagi pemain bertahan yang berlari.
Blunder Offensive Foul ini juga memiliki dampak psikologis. Pelatih menekankan bahwa screener harus menahan diri dari dorongan alami untuk bereaksi atau bergerak ke posisi yang lebih menguntungkan. Pada tanggal 19 November 2025, Kepala Wasit Nasional, Bapak Deni Setyawan, S.H., M.H., mengeluarkan memorandum kepada seluruh tim tentang fokus penindakan terhadap Illegal Screen yang melibatkan pushing off (mendorong) atau leaning (bersandar). Dengan pelatihan yang cermat dan kesadaran akan aturan, screener dapat mengubah manuver ini dari risiko Blunder Offensive Foul menjadi aset taktis yang efektif untuk membuka serangan.
